PROGRAM KERJA 4
1. Pendahuluan[kembali]
2. Tujuan[kembali]
- Menumbuhkan rasa kebanggaan dan penghargaan terhadap tokoh masyarakat.
- Memberikan inspirasi bagi generasi muda dalam berkontribusi bagi nagari.
3. Rencana Kegiatan[kembali]
- Pengumpulan Data: Mengumpulkan informasi terkait tokoh masyarakat Nagari Malalak Timur, seperti biografi, prestasi, kontribusi terhadap nagari, dan pandangan mereka tentang masa depan Nagari Malalak Timur.
Wawancara Tokoh Masyarakat: Melakukan wawancara langsung dengan beberapa tokoh masyarakat untuk mendapatkan cerita pribadi, pengalaman, dan pandangan mereka mengenai perkembangan nagari.
- video wawancara tokoh masyarakat
Penulisan Artikel dan Penyusunan Data : Menulis artikel yang mengulas kehidupan dan kontribusi tokoh masyarakat, serta menyusun data secara sistematis.
Publikasi di Website Nagari :Mempublikasikan hasil wawancara dan artikel di website resmi Nagari Malalak Timur untuk dibaca oleh masyarakat umum.
4. Luaran Kegiatan[kembali]
Data dan artikel tentang tokoh masyarakat Nagari Malalak Timur yang dapat diakses oleh publik melalui website nagari, yang akan mencakup:
- Profil tokoh masyarakat.
- Kontribusi dan peran mereka dalam masyarakat.
5. Indikator Keberhasilan[kembali]
6. Data Pendukung[kembali]
NAMA | AMARDI |
TEMPAT,TANGGAL LAHIR | TOBOH, 1 FEBRUARY 1956 |
ALAMAT | JORONG TOBOH |
JABATAN | KETUA KAN NAGARI MALALAK TIMUR |
Amardi, yang
dikenal dengan gelar adat MN. Dt. Lelo Basa Nan Labiah, adalah seorang
tokoh adat yang dihormati di Nagari Malalak Timur. Lahir di Toboh
pada 1 Februari 1956, ia kini menetap di Jorong Toboh dan menjabat
sebagai Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Malalak Timur. Dengan
kepemimpinannya yang bijaksana, Amardi memainkan peran penting dalam menjaga
dan melestarikan adat istiadat serta budaya Minangkabau, khususnya di
Malalak Timur.
KAN adalah lembaga
adat tertinggi di nagari, yang bertanggung jawab atas berbagai persoalan
adat, terutama Sako dan Pusako, serta masalah sosial yang berkaitan
dengan hukum adat dan perdata. Di Malalak, sengketa mengenai harta
pusaka tinggi sering menjadi isu utama yang membutuhkan musyawarah dan
keputusan dari KAN. Selain itu, KAN juga berperan dalam penentuan batas
hutan lindung, mengingat sebagian besar wilayah Malalak Timur memiliki
kawasan hutan yang harus dikelola dengan bijak agar tetap memberikan manfaat
bagi masyarakat tanpa melanggar aturan negara.
Sebagai Ketua
KAN, Amardi juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang berperan dalam mengusulkan
Malalak menjadi sebuah kecamatan. Ia aktif dalam berbagai diskusi dan
musyawarah yang berkaitan dengan pengembangan nagari, memastikan bahwa
keputusan-keputusan adat tetap sejalan dengan perkembangan zaman. Dalam
struktur pemerintahan adat, KAN berbeda dengan Badan Musyawarah (Bamus)
Nagari. Jika Bamus lebih berkaitan dengan pendidikan dan kebijakan
tertulis, di mana anggotanya harus memiliki latar belakang pendidikan
yang terpelajar dan mampu menulis surat keputusan, maka KAN lebih berfokus
pada nilai-nilai adat dan tradisi yang dipegang oleh niniak mamak.
Pemilihan Ketua KAN dilakukan melalui musyawarah dan mufakat oleh para niniak mamak, alim ulama, dan cadiak pandai, sehingga kepemimpinan dalam lembaga adat ini benar-benar mencerminkan kearifan lokal dan kebijaksanaan kolektif masyarakat nagari. Selama menjabat hingga tahun 2020, Amardi telah mengarahkan berbagai kebijakan adat yang memperkuat harmoni sosial, penyelesaian sengketa adat, serta pembinaan generasi muda dalam memahami nilai-nilai ke-Minanangkabauan. Dengan pengalaman dan wibawanya, ia tetap menjadi sosok yang dihormati dan menjadi panutan dalam kehidupan adat di Nagari Malalak Timur.
NAMA | SAIFUL BAHRI |
TEMPAT,TANGGAL LAHIR | MALALAK, 6 JUNI 1956 |
ALAMAT | JORONG SUBARANG PAKAN USANG |
JABATAN | KETUA 1 KAN NAGARI MALALAK TIMUR |
Saiful Bahri, yang dikenal dengan gelar adat Sy Dt Bagindo, adalah seorang tokoh adat yang dihormati di Nagari Malalak Timur. Lahir di Malalak pada 6 Juni 1956, ia kini menetap di Jorong Subarang Pakan Usang dan menjabat sebagai Ketua 1 Kerapatan Adat Nagari (KAN) Malalak Timur. Sebagai pemangku adat, ia memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga dan melestarikan adat istiadat serta budaya Minangkabau. Sebelum aktif di KAN, Saiful Bahri adalah seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang telah pensiun sejak tahun 2016. Selama masa tugasnya, ia mengajar PPKn dan Budaya Alam Minangkabau (BAM) di SMP Malalak, memberikan pemahaman mendalam kepada generasi muda tentang adat dan nilai-nilai ke-Minanangkabauan.
Sebagai Ketua 1 KAN, Saiful Bahri mengemban tugas
penting dalam memberikan arahan dan bimbingan dalam berbagai aspek kehidupan
sosial masyarakat. Kerapatan Adat Nagari (KAN) merupakan lembaga adat
yang menaungi niniak mamak, pemangku adat, dan tokoh masyarakat, yang
berfungsi memberikan rekomendasi dan anjuran terbaik dalam penyelesaian masalah
adat, tanpa memiliki wewenang untuk mengambil keputusan hukum. Salah satu peran
utama KAN adalah menangani persoalan Sako dan Pusako, terutama terkait sengketa
harta pusaka baik antar-kaum maupun antara kaum dengan anak kemenakan.
Dalam menjalankan tugasnya, KAN selalu berkoordinasi dengan niniak mamak dan
alim ulama, memastikan adat tetap berjalan beriringan dengan nilai-nilai
agama Islam.
KAN Malalak Timur memiliki beberapa bidang utama,
di antaranya Bidang Sako dan Pusako, yang bertanggung jawab menangani
persoalan warisan adat dan harta pusaka tinggi; Bidang Pembinaan Adat dan
Syara’, yang mengajarkan adat salingkung nagari serta persambahan kepada
generasi muda; serta Bidang Pemeliharaan Hutan Ulayat Nagari, yang
menghadapi tantangan besar dalam menjaga hutan ulayat karena sebagian besar
wilayah hutan di Malalak Timur telah ditetapkan sebagai hutan lindung. Selain
itu, ada juga Bidang Kesenian Anak Nagari, yang bertanggung jawab dalam
mengembangkan kembali kesenian tradisional seperti tambua tansa, serta
mendorong regenerasi seni bela diri silek di nagari. Sementara itu, Bidang
Humas berperan sebagai jembatan antara KAN dan masyarakat, menyampaikan
keputusan serta rekomendasi yang telah dirumuskan dalam pertemuan adat.
KAN Malalak Timur mengadakan pertemuan rutin
setiap tiga bulan untuk membahas berbagai permasalahan adat dan budaya di
nagari. Salah satu agenda terbaru yang dibahas adalah mengenai pencurian
kulit manis, di mana KAN mengundang niniak mamak untuk bermusyawarah
dan mencari solusi terbaik dalam menyikapi permasalahan ini. Selain itu,
tantangan besar lainnya adalah pengelolaan hutan ulayat, karena banyak
lahan yang telah berubah status menjadi hutan lindung, sehingga
masyarakat memiliki keterbatasan dalam memanfaatkannya untuk kepentingan
bersama.
Sebagai seorang pemimpin adat, Saiful Bahri terus
berupaya menjaga keseimbangan antara adat, syara’, dan hukum positif,
agar adat tetap lestari namun juga mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Dengan pengalaman panjangnya di dunia pendidikan dan pemerintahan, ia menjadi
sosok yang dihormati dan diandalkan dalam menjaga tatanan sosial serta
nilai-nilai adat Minangkabau di Nagari Malalak Timur.
3. 3. Fauzi St Mangkuto
NAMA | Fauzi St Mangkuto |
TEMPAT,TANGGAL LAHIR | TOBOH, 17 DESEMBER 1955 |
ALAMAT | JORONG TOBOH |
JABATAN | Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagari ( LPMN ) |
Fauzi St. Mangkuto adalah seorang tokoh masyarakat yang
dihormati di Nagari Malalak Timur. Lahir di Toboh pada
17 Desember 1955, ia kini menetap di Jorong Toboh dan
aktif menjabat sebagai Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagari
(LPMN) Malalak Timur. Sejak awal berdirinya LPMN pada tahun
2007, yang bersamaan dengan pemekaran Nagari Malalak Timur,
Fauzi St. Mangkuto telah memainkan peran penting dalam menjembatani
aspirasi masyarakat dengan pemerintahan nagari, terutama dalam pemberdayaan
sosial, ekonomi, dan budaya.
Sebagai lembaga permusyawaratan nagari, LPMN
berfungsi sebagai perpanjangan tangan masyarakat dalam menyampaikan
berbagai permasalahan sosial yang ada di nagari. Lembaga ini bertugas untuk mengidentifikasi
kebutuhan masyarakat, mengusulkan solusi, serta bekerja sama dengan
berbagai pihak guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Anggota LPMN
dipilih melalui musyawarah, dengan perwakilan dari setiap jorong
untuk memastikan bahwa semua wilayah dalam nagari memiliki suara dalam
pengambilan keputusan.
Selain aktif dalam musyawarah jorong, LPMN juga berperan
dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan nagari. Meskipun
tidak memiliki kegiatan rutin, lembaga ini selalu bergerak berdasarkan
kebutuhan masyarakat, terutama dalam menyalurkan aspirasi terkait
dengan kebijakan pembangunan, bantuan sosial, dan upaya peningkatan ekonomi
masyarakat.
Sebagai Ketua LPMN sejak awal berdirinya, Fauzi St. Mangkuto dikenal sebagai sosok yang konsisten dan peduli terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan kepemimpinannya, LPMN terus berupaya untuk menghadirkan program-program pemberdayaan yang efektif, serta memastikan bahwa suara masyarakat didengar dan diperjuangkan di tingkat nagari
4. 4. Madiar St Sarialam
NAMA | Madiar St Sarialam |
TEMPAT,TANGGAL LAHIR | TUKIK, 12 DESEMBER 1952 |
ALAMAT | JORONG TOBOH |
JABATAN | Ketua Umum Parik Paga Nagari |
Madiar St. Sarialam adalah seorang tokoh masyarakat
yang dihormati di Nagari Malalak Timur. Lahir di Bukik pada 12
Desember 1952, ia kini tinggal di Jorong Toboh dan menjabat sebagai Ketua
Umum Parik Paga Nagari. Sebagai Ketua Umum, Madiar St. Sarialam memegang
peranan vital dalam menjaga keamanan dan ketertiban di nagari, serta
memastikan bahwa adat istiadat dan hukum adat terus dihormati dan
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Parik Paga Nagari adalah lembaga adat yang
berfokus pada keamanan nagari, bertugas melindungi masyarakat dari ancaman
gangguan keamanan dan ketertiban. Lembaga ini didirikan atas kesepakatan
masyarakat nagari dan telah beroperasi sejak lebih dari lima tahun yang
lalu. Parik Paga Nagari berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam setiap
kegiatan yang ada di nagari, termasuk proyek pembangunan yang harus
mendapatkan izin dari Parik Paga sebelum dilaksanakan, sebagai bentuk
pengawasan terhadap kelancaran dan dampak terhadap keamanan masyarakat.
Selain itu, Parik Paga Nagari juga menangani
masalah-masalah yang berkaitan dengan aspek moral dan sosial masyarakat,
seperti hal-hal yang asusila yang tidak bisa langsung ditangani oleh
pihak nagari. Dalam hal ini, Parik Paga Nagari menjadi pihak yang pertama
dihubungi untuk mengatasi permasalahan tersebut sebelum masuk ke ranah yang
lebih besar.
Rapat rutin Parik Paga Nagari dilakukan setiap tiga bulan,
atau lebih sering apabila ada perubahan situasi keamanan nagari. Di
setiap jorong juga terdapat Parik Paga yang berfungsi untuk
mengawasi dan menjaga ketertiban lokal. Semua masalah yang terjadi di
masyarakat harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Parik Paga Nagari
untuk ditindaklanjuti, memastikan bahwa semua langkah yang diambil sesuai
dengan aturan adat dan hukum yang berlaku di nagari. Dengan kepemimpinan
Madiar St. Sarialam, Parik Paga Nagari terus berkomitmen untuk menjaga
stabilitas dan keharmonisan di Nagari Malalak Timur.
5. 5. NURWAN
NURWAN | |
TEMPAT,TANGGAL LAHIR | MALALAK, 8 NOVEMBER 1969 |
ALAMAT | JORONG SASKAND |
JABATAN | KOORDINATOR KELOMPOK SIAGA BENCANA (KSB) |
Lahir di Malalak pada 8 November 1969, Nurwan adalah tokoh masyarakat yang dihormati di Nagari Malalak Timur. Saat ini, beliau tinggal di Jorong Saskand dan menjabat sebagai Koordinator Kelompok Siaga Bencana (KSB). Dalam perannya, Nurwan memimpin upaya mitigasi dan penanggulangan bencana di wilayah yang termasuk salah satu dari empat daerah paling rawan bencana di Sumatera Barat.
Kelompok Siaga Bencana (KSB) dibentuk pada tahun 2021 sebagai perpanjangan tangan dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Beranggotakan sekitar 30 orang, KSB bertugas melakukan berbagai aktivitas terkait kebencanaan, mulai dari edukasi dan himbauan pra-bencana hingga terjun langsung memberikan bantuan pasca-bencana. Khusus di Jorong Saskand, yang sejak 2009 dikenal rawan longsor, peran KSB menjadi sangat vital.
Di bawah koordinasi Nurwan, KSB secara aktif mengadakan pelatihan, sosialisasi, dan simulasi yang berfokus pada kesiapsiagaan masyarakat. Kegiatan ini bekerja sama dengan pihak nagari dan kabupaten, tergantung kebutuhan dan jadwal pelatihan. Salah satu momen kritis yang dihadapi adalah galodo yang terjadi bersamaan dengan erupsi Gunung Marapi. Meski begitu, tiga tahun terakhir menunjukkan perbaikan signifikan, dengan kejadian longsor yang lebih jarang, terutama setelah pembangunan infrastruktur yang lebih baik.
Nurwan dan timnya mengedepankan prinsip sosial dalam setiap aktivitasnya, memastikan bahwa masyarakat Malalak Timur tetap siaga dan tangguh dalam menghadapi cuaca yang tidak dapat diprediksi dan berbagai potensi bencana lainnya.
6. 6. Tuanku mudo
NAMA | NAZWAR |
TEMPAT,TANGGAL LAHIR | LIMO BADAK, 9 AGUSTUS 1948 |
ALAMAT | JORONG CAMPAGO |
JABATAN | MAJELIS ULAMA INDONESIA NAGARI |
Nazwar, yang dikenal dengan gelar adat Tuanku Mudo, adalah salah satu tokoh agama paling dihormati di Nagari Malalak Timur. Lahir di Limo Badak pada 9 Agustus 1948, ia pindah ke Jorong Campago pada tahun 1973. Hingga saat ini, Nazwar telah menjadi pilar keagamaan bagi masyarakat setempat, dan kini menjabat sebagai anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nagari Malalak Timur.
Pendidikan keagamaannya dimulai di Pesantren Parabek, tempat ia tamat pada tahun 1971 di bawah bimbingan ulama-ulama besar Sumatera Barat. Pendidikan tersebut menjadi fondasi bagi kiprahnya dalam menyebarkan dan mengajarkan ajaran Islam di masyarakat. Nazwar juga pernah menjabat sebagai Ketua MUI Kecamatan sebelum pembentukan MUI Nagari enam tahun yang lalu, yang dilakukan bersamaan dengan pemekaran Nagari Malalak Timur.
Sebagai anggota MUI Nagari, Nazwar memainkan peran penting dalam menjaga kesucian dan keberlanjutan ajaran Islam di tengah masyarakat. Beliau aktif mengelola dan membimbing berbagai kegiatan keagamaan, seperti:
- Majelis Taklim: Diadakan rutin untuk mendalami ilmu agama.
- Wirid Mingguan: Dijalankan setiap minggu di masing-masing jorong, yang menjadi sarana mempererat hubungan masyarakat melalui kajian Islam.
- Peringatan Hari Besar Islam: Mengisi tausiah pada perayaan hari besar, seperti Maulid Nabi dan Isra Mi’raj, untuk meningkatkan pemahaman umat tentang makna hari-hari tersebut.
- Pelatihan Keagamaan: Dilaksanakan setiap dua bulan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat dalam menjalankan ajaran Islam.
- Materi Keagamaan untuk Niniak Mamak: Memberikan panduan kepada pemangku adat agar adat dan agama berjalan selaras dalam kehidupan sehari-hari.
- Koordinasi Khatib: Mengatur dan memastikan keberlanjutan jadwal khatib di masjid-masjid setempat agar pelayanan spiritual tetap optimal.
Nazwar juga sering berperan sebagai khatib Jumat dan pemateri dalam berbagai kegiatan keislaman. Sebagai satu-satunya ulama yang tersisa di Malalak Timur, ia menjadi rujukan utama masyarakat dalam hal keagamaan dan adat. Peran ini menjadi semakin penting mengingat banyak ulama di Malalak berasal dari Limo Badak, yang telah menjadi pusat tradisi keilmuan Islam di wilayah tersebut.
Selain itu, pengalaman Nazwar sebagai mantan Sekretaris Nagari Malalak memberinya wawasan yang luas dalam mengelola administrasi nagari dan memperkuat hubungan antara adat dan agama. Hal ini menjadikan Nazwar sebagai sosok yang dihormati tidak hanya karena keilmuannya, tetapi juga karena kepemimpinannya yang bijaksana dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Dedikasi Nazwar terlihat jelas dari perannya yang tak pernah lepas dari kegiatan keagamaan di nagari. Dengan semangat yang tinggi, ia terus menghidupkan tradisi Islam di tengah masyarakat sekaligus memastikan generasi muda memahami nilai-nilai agama yang luhur. Bagi masyarakat Nagari Malalak Timur, Nazwar bukan hanya seorang ulama, tetapi juga penjaga tradisi dan nilai-nilai moral yang menjadi pondasi kehidupan mereka.
7. 7. Andri Yendra, S.Ag
NAMA | Andri Yendra, S.Ag |
TEMPAT,TANGGAL LAHIR | LIMO BADAK, 5 SEPTEMBER 1975 |
ALAMAT | JORONG CAMPAGO |
JABATAN | KETUA BAMUS NAGARI |
Andri Yendra, S.Ag, lahir di Limo Badak pada 5 September 1975, adalah seorang tokoh
masyarakat yang dihormati di Nagari Malalak Timur. Saat ini, ia tinggal
di Jorong Campago dan menjabat sebagai Ketua Badan Musyawarah (BAMUS)
Nagari. Sebagai Ketua BAMUS, Andri Yendra berperan penting dalam
pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan di nagari, serta dalam
mengawasi jalannya pemerintahan nagari.
Badan Musyawarah Nagari (BAMUS) adalah lembaga yang bertugas untuk mengawasi kinerja pemerintahan
nagari, serta memberikan masukan dan saran mengenai anggaran, legislasi,
dan pembangunan di nagari. BAMUS juga berperan dalam menyerap
aspirasi masyarakat dan memastikan bahwa setiap program pembangunan
berjalan sesuai dengan kebutuhan dan harapan warga. Andri Yendra dikenal
sebagai sosok yang berdedikasi dan berkomitmen tinggi dalam meningkatkan
kualitas hidup masyarakat nagari.
BAMUS Nagari Malalak Timur telah melaksanakan
berbagai program yang berdampak positif bagi masyarakat, dan di bawah
kepemimpinan Andri, lembaga ini telah semakin aktif dalam menyusun rencana pembangunan.
Rapat rutin dilakukan dua kali sebulan, di mana dilakukan koordinasi
dan pembahasan mengenai masalah-masalah yang ada. Anggota BAMUS mewakili
setiap jorong di nagari, dan pemilihan anggota BAMUS dilakukan
dengan syarat minimal tamatan SMA dan usia 25 tahun.
Sebelum dikenal dengan nama BAMUS, lembaga ini
semula bernama LKMD (Lembaga Kegiatan Masyarakat Desa) dan LMD
(Lembaga Musyawarah Desa). Seiring dengan perubahan undang-undang dan
pemekaran wilayah, BAMUS Malalak Timur resmi dibentuk pada tahun 2014. Nagari
Malalak Timur sebelumnya merupakan bagian dari Nagari Malalak yang
kemudian dimekarkan menjadi lima nagari pada tahun 2005, dan Malalak
Timur menjadi kecamatan pada tahun 2007.
Andri Yendra memiliki latar belakang yang kuat
dalam dunia pendidikan. Ia adalah lulusan pesantren, pernah kuliah di Universitas
Islam Negeri (UIN), dan sempat mengajar di Pekanbaru serta SD di
Malalak Timur. Ia juga pernah menjabat sebagai Wali Nagari Malalak Timur
selama 12 tahun, memberikan kontribusi besar dalam pembangunan nagari.
Sejak 2020, Andri menjabat sebagai Ketua BAMUS Nagari Malalak Timur,
terus berkomitmen untuk memajukan nagari dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya.
8. 8. NURHASANAH
NAMA | NURHASANAH |
TEMPAT,TANGGAL LAHIR | MALALAK, 22 FEBRUARY 1954 |
ALAMAT | JORONG TOBOH |
JABATAN | BUNDO KANDUANG |
N Lahir di Malalak pada 22 Februari 1954, Nurhasanah adalah seorang tokoh masyarakat yang dihormati di Nagari Malalak Timur. Saat ini, beliau tinggal di Jorong Toboh dan menjabat sebagai Bundo Kanduang. Dalam peranannya sebagai Bundo Kanduang, Nurhasanah berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan adat istiadat serta budaya Minangkabau. Sebagai pemimpin perempuan dalam masyarakat, beliau memberikan bimbingan, nasihat, dan menjadi garda terdepan dalam mengajarkan adat istiadat kepada generasi muda, terutama anak-anak perempuan. Beliau juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan di nagari, termasuk pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten untuk memperkuat peran perempuan dalam masyarakat adat. Keberadaan Bundo Kanduang adalah salah satu syarat penting dalam kehidupan masyarakat Nagari, dan Nurhasanah menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi.urhasanah adalah seorang tokoh masyarakat yang dihormati di Nagari Malalak Timur. Lahir di Malalak pada tanggal 22 Februari 1954. Saat ini, ia tinggal di Jorong Toboh dan menjabat sebagai Bundo Kanduang.
Sebagai Bundo Kanduang, Nurhasanah memainkan peran penting dalam menjaga dan melestarikan adat istiadat serta budaya Minangkabau. Bundo Kanduang adalah gelar yang diberikan kepada perempuan yang dianggap sebagai ibu adat dan pemimpin perempuan dalam masyarakat Minangkabau. Mereka bertugas untuk memberikan bimbingan dan nasihat, serta menjaga keharmonisan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
9. 9. MASNIDAR
NAMA | MASNIDAR |
TEMPAT,TANGGAL LAHIR | SASKAND, 11 NOVEMBER 1960 |
ALAMAT | JORONG SASKAND |
JABATAN | BUNDO KANDUANG |
Lahir di Saskand pada 11 November 1960, Masnidar adalah salah satu tokoh masyarakat penting di Nagari Malalak Timur. Saat ini, beliau tinggal di Jorong Saskand dan mengemban amanah sebagai Bundo Kanduang. Dalam peranannya, Masnidar menjadi penjaga adat istiadat Minangkabau sekaligus panutan bagi perempuan di nagari.
Sebagai ibu adat dan pemimpin perempuan, beliau aktif memberikan bimbingan serta nasihat yang mengutamakan etika dan keharmonisan. Masnidar juga berperan dalam mendidik generasi muda, khususnya anak-anak perempuan, melalui kegiatan belajar adat seperti Pansambahan dan pelatihan lainnya. Dalam setiap kegiatan adat dan kemasyarakatan di nagari, Masnidar selalu terlibat, mencerminkan dedikasi beliau dalam melestarikan tradisi dan budaya Minangkabau..
- Hasil wawancara dengan tokoh masyarakat.7. Anggaran[kembali]
8. Penutup[kembali]
9. Download File[kembali]
1. Renja 1 download disini
2. renja 2 download disini
3. proker 1download disini
4. proker 2download disini
5. proker 3 download disini
6. proker 4 download disini
7. website nagari klik disini
8. foto tokoh-tokoh masyrakat download
9. data pendukung 1 (data Profil dan data pribadi tokoh masyarakat) download
10 gambar kegiatan musyawarah para tokoh masyarakat download
11. gambar wawancara tokoh masyatrakat download
12. diskusi bersama wali nagari tertakait tokoh masyarakat download
13. video wawancara tokoh masyarakat download
14. proker 5 download disini
14. video presentasi download disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar